Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 13:09:09【Resep】558 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(1)
Artikel Terkait
- SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG
- Efektifnya akupresur untuk tingkatkan produksi ASI
- BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun
- Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah
- Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
- Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG
- Puluhan siswa SMP di Tulungagung Jatim keracunan MBG
- Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari
- Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi
- Wagub Kepri tinjau dapur SPPG Batu IX pastikan keamanan program MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Utusan Abbas: Palestina butuh dukungan, bukan pasukan internasional

Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI

Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah

DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting

Ahli sebut faktor

SPPG Polsek Palmerah Jakbar uji coba penyajian menu MBG

36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan